Monday, 17 November 2014

Opini dari Berita Terkini

Khairunnisa  (15114845) – 1KA25
Ilmu Sosial Dasar , Tugas #2


“Antisipasi Harga BBM Naik, Kemenhub Ajukan Kenaikan Subsidi Kereta Api”
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengajukan kenaikan anggaran Public Service Obligation (PSO) atau biaya subsidi kereta api sebesar 23 persen. Menurut Kemenhub, anggaran tersebut merupakan antisipasi kenaikan harga BBM.

"PSO (Public Service Obligation/biaya subsidi) 2015 itu sebesar Rp1,5 triliun. Perhitungannya itu karena kenaikan BBM. Kalau subsidinya telalu kecil, kita khawatir terhadap masyarakat," ucap Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko dalam konferensi pers di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (6/10/2014).

Hermanto menjelaskan, kenaikan PSO tersebut diharapkan mampu menjadi pijakan agar target jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek sebesar terpenuhi yaitu 1,2 juta orang di tahun 2018.

Saat ini, KRL Jabodetabek sudah mampu mengangkut 700.000 penumpang per hari. Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub Hanggoro Budi Wiryawan menjelaskan bahwa hingga bulan Agustus, dana PSO sebesar Rp1,2 triliun baru terserap sebanyak 49 persen. "Masih ada dana yang belum terserap sekitar 51 persen," paparnya.





Ulasan :

Kemenhub meminta kenaikan anggaran PSO sebesar 23% untuk mengantisipasi kenaikan harga bbm,dikarenakan agar masyarakat nyaman memakai kereta sebagai transportasi umum serta biaya yang murah dengan adanya subsidi.
Jelas jika masyarakat lebih memilih KRL jika mereka merasa nyaman,dengan harga yang terjangkau serta fasilitas transportasi yang memadai untuk pergi ke tempat yang jauh.
Kemenhub berharap agar terjadi kenaikan angka pada penumpang KRL di tahun tahun mendatang,dan kemungkinan itu akan terwujud jika ada subsidi yang di berikan demi kenyamanan masyarakat.
Sementara PSO tahun 2013 belum di serap sepenuhnya,hanya sekitar setengah yang baru terserap oleh kemenhub.

Pendapat :


Saya kira disini kemenhub ingin membantu sarana dan prasarana di masyarakat dalam jalur kereta api yang saya pikir cukup efektif untuk masyarakat menengah ke bawah dengan rute perjalanan yang jauh, ironis dipikir bila dengan kenaikan bbm masyrakat tidak bisa menjalankan aktifitas yang biasa mereka lakukan karena terganjal oleh kenaikan bbm dan kekurangan subsidi dari pemerintah untuk kereta api. Saya pikir ini ide yang cukup bagus untuk menekan jumlah kendaraan di Negara tercinta ini. Satu langkah konkrit akan menentukan bangsa ini di dalam kemajuan atau kemunduran.

No comments:

Post a Comment