Friday, 27 October 2017

Softskill : Pengenalan Audit Sistem Informasi

SOFTSKILL : AUDIT SISTEM INFORMASI

1.   PENGERTIAN

Audit menurut Mulyadi yaitu “Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”.

           Audit Sistem Informasi menurut Ron Weber (1999, p.10 ) adalah proses pengumpulan            dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi            telah menetapkan  dan  menerapkan sistem  pengendalian intern yang memadai. Semua aktiva            dilindungi dengan baik atau tidak disalahgunakan serta terjaminnya integritas data, keandalan              serta efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer. Jenis-jenis             audit sistem informasi:
                  a)      Audit laporan keuangan (financial Statement Audit)
                  b)      Audit Operasional (Operational audit)
                  c)      Audit terhadap aflikasi komputer
                  d)      General audit


2.   KONSEP AUDIT
Auditing sistem informasi atau auditing teknologi informasi digunakan umumnya untuk menjelaskan perbedaan dua jenis aktivitas yang terkait dengan computer. Seperti untuk menjelaskan proses mengkaji ulang dan mengevaluasi pengendalian internal dalam sebuah sistem pemrosesan data elektronik, perbedaan dari dua jenis aktivitas di atas diantaranya yaitu :
a.         Auditing melalui komputer (Auditing through the computer) :
   Untuk menerangkan proses penelaahan dan evaluasi pengendalian intern dalam suatu system pemrosesan data elektronik, biasanya dilakukan oleh auditor selama pengujian ketaatan ( compliance test )
b.         Auditing dengan komputer (Auditing with the computer) :
    Untuk menerangkan pemanfaatan computer oleh auditor untuk melaksanakan beberapa pekerjaan audit yang tidak dilakukan secara manual.


3.   PROSES AUDIT

      Metode Audit Menurut Weber (1999, p.55-57), metode audit meliputi:
§  Auditing around the computer
     Merupakan suatu pendekatan audit dengan memperlakukan komputer sebagai black box, maksudnya metode ini tidak menguji langkah-langkah proses secara langsung, tetapi hanya berfokus pada masukan dan keluaran dari sistem komputer.

     Kelemahan dari pendekatan ini jika lingkungan berubah, maka kemungkinan sistem itu berubah dan perlu penyesuaian sistem, sehingga auditor tidak dapat menilai apakah sistem masih berjalan dengan baik.

    Keunggulan dari pendekatan ini adalah pelaksanaan audit lebih sederhana, dan bagi auditor yang memiliki pengetahuan yang minim di bidang komputer dapat dilatih dengan mudah untuk melaksanakan audit.

§  Auditing through the computer
      Merupakan suatu pendekatan audit yang berorientasi pada komputer dengan membuka black-box,    dan secara langsung berfokus pada operasi pemrosesan dalam sistem komputer.
  
     Keuntungan utama dari pendekatan ini adalah dapat meningkatkan kekuatan terhadap pengujian     sistem aplikasi secara efektif, dimana ruang lingkup dan kemampuan pengujian yang dilakukan dapat diperluas sehingga tingkat kepercayaan terhadap kehandalan dari pengumpulan dan pengevaluasian bukti dapat ditingkatkan.

      Kelemahan pendekatan audit ini diantaranya biaya yang dibutuhkan relatif tinggi serta membutuhkan keahlian dari sisi tehnik secara mendalam.

§  Auditing with the computer
    Merupakan suatu pendekatan audit dengan menggunakan komputer sendiri (audit software) untuk membantu melaksanakan langkah-langkah audit. Auditing sistem informasi berdasarkan komputer terdiri dari penggunaan komputer itu sendiri, teknik auditing dengan metode ini sangat berguna selama pengujian substantif atas file dan record suatu perusahaan. Sebaliknya, teknik auditing melalui komputer adalah teknik yang membantu dalam pengujian ketaatan.


4.   TEKNIK AUDIT

Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) juga ditekankan perlunya pemahaman auditor dalam pemeriksaan sebuah sistem akuntansi berbasis komputer. Sehingga  dunia audit sekarang mempunyai teknik Audit yang berbantuan Komputer ( TABK ) atau Computer Assisted Audit Technique Tools (CAATT) yaitu setiap penggunaan teknologi informasi sebagai alat bantu dalam kegiatan audit. Penggunaan TABK atau CAATTs akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas auditor dalam melaksanakan audit dengan memanfaatkan segala kemampuan yang dimiliki oleh komputer.
Untuk mengkombinasikan  pemahaman mengenai pentingnya keahlian audit dengan pengetahuan sistem informasi berbasis komputer akan menghasilkan peningkatan yang sangat signifikan dalam proses audit sistem informasi. TABK/CAAT merupakan perangkat dan teknik yang digunakan untuk menguji (baik secara langsung maupun tidak langsung) logika internal dari suatu aplikasi komputer yang digunakan untuk mengolah data.


5.   STANDAR DAN KERJA AUDIT
  
             Standar Audit SI tidak lepas dari standar professional seorang auditor SI. Standar                      professional adalah ukuran mutu pelaksanaan kegiatan profesi yang menjadi pedoman bagi                  para anggota profesi dalam menjalankan tanggungjawab profesinya. Ada beberapa standar                  professional audit SI :
                                  ISACA : IT Standards, Guidelines, and Tools and Techniques for Audit and Assurance and                          Control Professionals
                                   IIA : International Professional Practices Framework / IPPF
                                   IASII : Standar Audit Sistem Informasi
                                   BI : Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank / SPFAIB
                                   BPPT : Framework, Kode Etik & Standar, Pedoman Umum Audit Teknologi

ISACA adalah audit standar yang umum digunakan pada saat ini, berperan untuk memberikan informasi untuk mendukung kebutuhan pengetahuan. Sifat khusus audit sistem informasi, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan audit SI memerlukan standard yang berlaku secara global.
Dalam famework ISACA terkait, audit sistem informasi terdapat Standards, Guidelines and procedures dan harus diikuti oleh auditor. Guidelines memberikan bantuan tentang bagaimana auditor dapat menerapkan standar dalam berbagai penugasan audit. Prosedur memberikan contoh langkah-langkah auditor dapat mengikuti penugasan audit tertentu sehingga dapat menerapkan standar. Namun, IS auditor harus menggunakan pertimbangan profesional ketika menggunakan pedoman dan prosedur.
      S1 Audit Charter
      Tujuan, tanggung jawab, kewenangan dan akuntabilitas dari fungsi audit sistem informasi atau penilaian audit sistem informasi harus didokumentasikan dengan pantas dalam sebuah audit charter atau perjanjian tertulis.
      Audit charter atau perjanjian tertulis harus mendapat persetujuan dan pengabsahan pada tingkatan yang tepat dalam organisasi.
      S2 Independence
      Professional Independence
     Dalam semua permasalahan yang berhubungan dengan audit, auditor sistem informasi harus independen terhadap auditee baik dalam sikap maupun penampilan.
      Organisational Independence
     Fungsi audit sistem informasi harus independen tehadap area atau aktivitas yang sedang diperiksa agar tujuan penilaian audit terselesaikan.
      S3 Professional Ethics and Standards
      Auditor  sistem informasi harus tunduk pada kode etika profesi dari ISACA dalam melakukan tugas audit.
      Auditor sistem informasi harus patuh pada penyelenggarakan profesi, termasuk observasi terhadap standar audit profesional yang dipakai dalam melakukan tugas audit.
      S4 Professional Competence
      Auditor sistem informasi harus seorang profesional yang kompeten, memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk melakukan tugas audit.
      Auditor sistem informasi harus mempertahankan kompetensi profesionalnya secara terus menerus dengan melanjutkan edukasi dan training.
      S5 Planning
        Auditor sistem informasi harus merencanakan peliputan audit system informasi sampai pada tujuan audit dan tunduk pada standar audit profesional dan hukum yang berlaku.
        Audit sistem informasi harus membangun dan mendokumentasikan resiko yang didasarkan pada pendekatan audit.
S6 Performance of Audit Work
        Pengawasan-staff audit sistem informasi harus diawasi untuk memberikan keyakinan yang masuk akal bahwa tujuan audit telah sesuai dan standar audit profesional yang ada.
        Bukti-Selama berjalannya audit, auditor sistem informasi harus mendapatkan bukti yang cukup, layak dan relevan untuk mencapai tujuan audit. Temuan audit dan kesimpulan didukung oleh analisis yang tepat dan interprestasi terhadap bukti-bukti yang ada.
        Dokumentasi-Proses audit harus didokumentasikan, mencakup pelaksanaan kerja audit dan bukti audit untuk mendukung temuan dan kesimpulan auditor sistem informasi.
S7 Reporting
        Auditor sistem informasi harus menyajikan laporan, dalam pola yang tepat, atas penyelesaian audit.
        Laporan audit harus berisikan ruang lingkup, tujuan, periode peliputan, waktu dan tingkatan kerja audit yang dilaksanakan.
        Laporan audit harus berisikan temuan, kesimpulan dan rekomendasikan serta berbagai pesan, kualifikasi atau batasan dalam ruang lingkup bahwa auditor sistem informasi bertanggung jawab terhadap audit.
               Auditor sistem informasi harus memiliki bukti yang cukup dan tepat untuk mendukung hasil pelaporan.


6.   MANAJEMEN AUDIT

   Audit Manajemen (Management Audit) adalah pengevalusian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi internal perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi. Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan, atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.

Sumber:
PowerPointTelkomUniversity/ Standar-Audit-SI

PengertianAudit/ 20101029_BAB_1_AUDIT_baru